Penyebab Syaraf Kejepit yang Perlu Anda Ketahui

Syaraf kejepit seringkali terjadi tiba-tiba pada seseorang. Penyebabnya bisa hal yang ringan seperti mengangkat beban berat, salah posisi tidur, atau terbentur. Tapi ada pula penyebab syaraf kejepit yang lain yang lebih sulit untuk disembuhkan. Nah, mari kita pelajari penyebabnya agar dapat terhindar dari masalah syaraf terjepit.

Tumor
Tumor adalah daging tumbuh yang tidak wajar. Bila dalam tulang belakang seseorang tumbuh daging yang tidak seharusnya, maka hal ini dapat menyempitkan rongga tulang belakang. Padahal dalam rongga tersebut terdapat sekelompok syaraf yang punya peran aktif. Bila tumor itu tidak segera diambil, maka ia akan membesar dan menekan syaraf sehingga timbul rasa nyeri berkepanjangan.

Kanker
Kanker serupa dengan tumor, tapi pertumbuhan selnya jauh lebih cepat sehingga kerap disebut tumor ganas. Kanker sumsum tulang belakang memang jarang terjadi tapi sekali ada kasus bisa berujung pada kematian. Rasa nyeri luar biasa pada tulang belakang seperti orang kejepit harus diwaspadai karena bisa menjadi gejala kanker. Penyebab syaraf kejepit yang satu ini mengakibatkan rasa nyeri paling parah.

Penuaan Dini
Penyebab selanjutnya adalah terjadi penuaan dini di area tulang belakang. Ruas tulang belakang kita tidak menjadi satu, melainkan terpisah oleh sekat atau bantalan antar ruas. Bantalan ini sifatnya lentur sehingga ia dapat menonjol ke dalam atau keluar. Pada kasus penuaan dini, bantalan antar ruas ini menonjol ke dalam sehingga menekan syaraf-syaraf yang ada. Akibatnya penderita bisa mengalami kelumpuhan.

Benturan
Hal ringan seperti terjatuh atau salah gerak dapat mengakibatkan gesekan pada tulang belakang kita. Ketika tiba-tiba mengangkat beban berat dengan posisi yang salahpun juga dapat menyebabkan penonjolan bantalan ke dalam sehingga menjepit syaraf yang ada disana. Kebanyakan kasus yang disebabkan oleh benturan dapat sembuh dengan obat warung. Meski begitu, anda tetap harus waspada dengan penyebab syaraf kejepit
yang satu ini.

Leave a Comment