Sebanyak 8 dari orang di dunia pernah mengalami sakit atau nyeri di pinggang dalam hidupnya, karena saraf terjepit. Begitulah menurut salah satu penelitian yang pernah dilakukan. Namun, kebanyakan mereka ternyata malah tidak menyadari sedang mengalami masalah saraf terjepit, atau dalam ilmu medis disebut Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Padahal, ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab saraf terjepit, sehingga menimbulkan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh.
Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab syaraf terjepit tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Cedera traumatis, seperti benturan akibat terjatuh atau kecelakaan.
- Posisi yang salah saat mengangkat benda berat, atau masyarakat awam biasanya menyebut kecetit.
- Melakukan gerakan statis atau gerakan yang berulang-ulang dalam waktu yang lama, seperti duduk terlalu lama saat berkendara atau menggendong anak.
- Kebiasaan melakukan olahraga berat secara berlebihan, seperti sepakbola, bela diri, angkat besi, dan lainnya.
- Tidur dengan posisi leher yang kurang baik, atau disebut juga salah bantal.
Selain itu, badan yang terlalu gemuk dan usia yang sudah tua juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya saraf terjepit ini pada seseorang. Apalagi, resiko terkena saraf terjepit akan semakin besar seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Makanya, tidak heran jika kebanyakan penderita saraf kejepit adalah orang-orang tua, meski tidak sedikit pula orang-orang muda yang juga mengalaminya.
Sedangkan, gejala-gejala terjadinya saraf terjepit juga berbeda, tergantung di tubuh bagian mana munculnya rasa sakit dan nyeri, misalnya di leher, punggung atau pinggang. Namun, dengan mengetahui beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab saraf terjepit, tentunya kita dapat menghindari penyakit ini. Kalau pun sudah terjadi, setidaknya bisa mengobatinya dengan benar.