Mungkin masih belum banyak masyarakat yang mengenal penyakit skoliosis, terutama di Indonesia. Namun, jika menyebut syaraf terjepit, bisa jadi hampir semua orang mengetahuinya. Skoliosis memang merupakan salah satu penyakit syaraf terjepit, yang terjadi karena adanya kelainan pada rangka tubuh berupa kelengkungan tulang belakang. Memang tidak semua skoliosis bisa berbahaya bagi tubuh. Namun, meski begitu, tetap harus dilakukan pengobatan skoliosis untuk mengatasinya.
Kelainan yang terjadi pada skoliosis menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung, sehingga otot atau saraf di sekitar tulang belakang jadi terganggu dan tidak berfungsi sempurna. Untuk mengobatinya, lengkungan pada tulang belakang tersebut harus dikembalikan seperti semula. Jenis pengobatan skoliosis yang harus dilakukan tergantung tingkat kemiringan pada lengkungan yang terjadi di tulang belakang tersebut. Kemiringannya tersebut bisa terjadi hingga puluhan derajat.
Pada skala ringan, tingkat kemiringan lengkungan tulang belakang yang terjadi sekitar 1 sampai 15 derajat. Hal ini masih tergolong normal, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan medis berat untuk mengobatinya. Namun, jika tingkat kemiringan yang terjadi mencapai lebih dari 40 derajat, maka ini tergolong skoliosis berat dengan ciri fisik yang terlihat jelas, dimana perlu tindakan pembedahan untuk memperbaikinya. Pasalnya, kondisi ini dapat membahayakan organ-organ vital di sekitarnya.
Sebelum skoliosis berat tersebut terjadi, maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan sedini mungkin. Ketika skoliosis yang terjadi masih pada skala ringan, maka akan jauh lebih mudah untuk mengobatinya, yakni bisa hanya dengan melakukan terapi. Untuk pengobatan skoliosis ini, dilakukan dengan terapi PTB Pijat Tulang Belakang, atau PTB (Pijat Tulang Belakang) dalam dunia medis. Dengan terapi ini, maka lengkungan tulang belakang akan diperbaiki seperti normal kembali. Infonya tersedia di website ini.