Pada banyak kasus, penderita skoliosis masih bisa beraktifitas normal sehari-hari. Pasalnya, skoliosis memang bukan penyakit, melainkan adalah kelainan pada bagian tulang belakang yang mengalami bengkok secara tidak normal. Jika kelainan tulang belakang itu tidak mengalami progres, maka tidak akan menyebabkan efek yang bisa mengganggu. Namun, jika terjadi progres dan tulang belakang semakin bengkok, maka perlu dilakukan tindakan secara medis untuk menyembuhkan skoliosis ini.
Penanganan secara medis ini bertujuan untuk menghentikan progres tulang, membuat postur tubuh jadilebih seimbang, mengoreksi posisi tulang, dan agar penderitanya bisa hidup lebih baik. Dalam dunia kesehatan, terdapat dua cara untuk menyembuhkan skoliosis, yakni dengan cara non-operatif dan operatif. Cara non-operatif dilakukan pada kasus skoliosis skala ringan dengan pembengkokan yang memiliki kurva di bawah 20 derajat dan skoliosis skala sedang dengan kurva 20-40 derajat.
Pada kasus skoliosis skala ringan, cukup hanya dengan melakukan olahraga ringan, seperti senam yoga, renang, atau senam lainnya. Olahraga ini bertujuan untuk menguatkan otot punggung. Sedangkan skoliosis skala sedang membutuhkan braceatau rangka yang dipakai pada badan atau leher untuk mengoreksi atau menahan laju progres tulang. Sementara itu, cara operatif dilakukan pada kasus skoliosis skala berat yang sudah parah, dengan kurva pembengkokan di atas 40 derajat.
Cara operatif untuk menyembuhkan skoliosis skala berat dilakukan melalui tindakan pembedahan atau operasi, yang bertujuan untuk menghentikan progresdanmengoreksi tulang yang bengkok. Tindakan operasi ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang lebih lama, dibandingkan dengan melakukan cara non-operatif. Makanya, jangan biarkan skoliosis yang terjadi pada tubuh Anda menjadi lebih parah, dengan cara memperhatikan kesehatan tulang belakang.